Friday, February 20, 2009

Benarkah Lagu “Halo-halo Bandung” Ciptaan Orang Batak?

Judul lagu ini mengingatkan gaya hidap anak muda di Medan masa itu. Saking tergila-gila film koboi, mereka jadi latah menyapa ,”halo”. Lalu apa sumbangan orang Ambon dalam karya rame-rame ini?

BANYAK hal yang masih berselimut kabut dalam rangkaian peristiwa Bandung Lautan Api, 61 tahun silam. Tak hanya tentang sosok Mohammad Toha, tetapi juga tentang siapa pencipta lagu “Halo-Halo Bandung”. Sejauh ini, khalayak mengenal lagu perjuangan tersebut ciptaan Ismail Marzuki. Akan tetapi, banyak orang yang meragukannya. Pasalnya, komponis kelahiran Kwitang, Jakarta Pusat, 11 Mei 1914 itu berkecenderungan mencipta lagu-lagu berirama lambat nan romantis. Sementara, “Halo-Halo Bandung” termasuk genre lagu mars yang berirama cepat dan heroik.

Simak saja, misalnya, sejumlah lagu karya Ismail Marzuki, seperti “Rayuan Pulau Kelapa”, “Sabda Alam”, “Indonesia Pusaka”, “Juwita Malam”, “Selendang Sutera”, “Sepasang Mata Bola”, “Melati di Tapal Batas”, “Bandung Selatan di Waktu Malam”, “Aryati”, dan “Jangan Ditanya ke Mana Aku Pergi”.

Komponis senior Indonesia, Abdullah Totong (AT) Mahmud, membenarkan adanya polemik tersebut. Hanya, dirinya tak berani menghakimi mana pihak yang benar dan mana yang salah. “Informasi yang saya dengar, lagu tersebut, seharusnya, NN (no name; pencipta tak diketahui-red.). Saya sendiri tak tahu bagaimana kemudian lagu itu jadi ciptaan Ismail Marzuki,” ungkapnya, ketika dihubungi, Kamis (22/3) petang.

Polemik ihwal siapa pencipta “Halo-Halo Bandung” itu sebenarnya sudah lama terjadi. Di dalam buku Saya Pilih Mengungsi: Pengorbanan Rakyat Bandung untuk Kedaulatan disebutkan, polemik itu mulai terjadi pada 1995.

Pestaraja Humala Sadungan Marpaung –akrab disapa Bang Maung–, seorang pejuang yang sempat bergabung ke dalam Pasukan Istimewa (PI), di dalam buku itu, menyebutkan bahwa lagu tersebut bukan ciptaan perseorangan. “Halo-Halo Bandung” merupakan ciptaan bersama para pejuang Bandung.

Sandiah Soerjono alias Ibu Kasur punya kisah soal ini. Suatu ketika, suaminya, Soerjono (Pak Kasur-red.) memberinya dua lagu baru, “Halo-Halo Bandung” dan “Gempur dan Rebut Bandung Kembali”. “‘ Halo-Halo Bandung’ memang bagus lagunya tuh. Kan bapak bilangnya begini, ’Pak, ini siapa yang bikin?’ tanya saya. ‘Ah, bocah-bocahe dewe.’ ‘Bocah Batak,’ katanya. Kalau tidak salah namanya Tobing…,” katanya.

Adjie Esa Poetra, pengamat musik, berpendapat berbeda. Menurut dia, kecenderungan seorang musisi tak bisa digeneralisasi. “Suatu ketika, bisa jadi seorang musisi mencipta lagu yang begitu lembut menyayat. Akan tetapi, di saat yang lain, bisa juga ia mencipta lagu yang garang dan penuh semangat. Ismail Marzuki, mungkin juga demikian,” ungkapnya.

Singkatnya, kata Adjie, proses mencipta seorang musisi tergantung suasana hati. Ia mencontohkan sosok Harry Roesli yang dikenal bengal. “Akan tetapi, suatu saat, ia mencipta sebuah lagu yang begitu menyayat, seperti ‘Jangan Menangis Indonesia’. Begitulah kira-kira,” katanya.

Melalui karya-karyanya, Adjie “mengenal” Ismail Marzuki sebagai sosok yang dinamis. “Saya kira, ‘Halo-Halo Bandung’, bisa jadi benar ciptaan Ismail Marzuki. Pada lagu itu, meski bergenre mars, saya menangkap ada sisi romantisme yang merupakan ciri khasnya. Lagi pula, Ismail Marzuki orang jujur. Rasanya, tidak mungkin dia mengakui sesuatu yang sebetulnya bukan karyanya,” ujar Adjie .

**

MENURUT Bang Maung, di dalam buku Saya Pilih Mengungsi: Pengorbanan Rakyat Bandung untuk Kedaulatan”, proses penciptaan “Halo-Halo Bandung” dilatarbelakangi oleh perjuangan pemuda Bandung, tanpa melihat asal-usul suku bangsa. Hal itu tercermin dengan kata “Halo!” yang merupakan sapaan khas pemuda Medan, akibat pengaruh film-film koboi Amerika yang sering diputar, saat itu.

Ceritanya, pada suatu malam, di Ciparay, diselenggarakan perayaan Batak. Di sana, disediakan pula sebuah panggung dan memberikan kesempatan kepada pengunjung yang ingin menyumbangkan lagu. Seorang pemuda Batak bernama Bona L. Tobing, tiba-tiba menyapa, “Halo!” kepada Kota Bandung di kejauhan, “Halo Bandung!”. Kemudian sapaan itu memiliki irama, “Halo-Halo Bandung” seperti irama yang dikenal saat ini. “Akan tetapi, irama itu tidak selesai karena malam sudah larut,” tutur Bang Maung.

Sebagai pejuang, Bang Maung pun turut menyusup ke Kota Bandung, setiap malam, setelah peristiwa Bandung Lautan Api. “Siang hari tidak ada kerja. Jadi di Ciparay ini, anak-anak Bandung dari Pasukan Istimewa tiduran. ‘Eh, lagu yang kemarin itu mana? Halo! Halo Bandung! de-de-de— (berirama menurun).’ Setelah lama, orang Ambon juga ikut. Pemuda Indonesia Maluku itu, di antaranya Leo Lopulisa, Oom Teno, Pelupessy. Sesudah Halo-Halo Bandung, datang orang Ambonnya. Sudah lama beta! tidak bertemu dengan kau!’ Karena itu, ada ‘beta’ di situ. Bagaimana kata itu bisa masuk kalau tidak ada dia di situ. Si Pelupessy-lah itu, si Oom Tenolah itu, saya enggak tahu. Tapi, sambil nyanyi bikin syair. Itulah para pejuang yang menciptakannya. Tidak ada itu yang menciptakan. Kita sama-sama saja main-main begini. Jadi, kalau dikatakan siapa pencipta (Halo-Halo) Bandung? Para pejuang Bandung Selatan,” ucapnya.

Sumber: Pikiran Rakyat, Jumat, 23 Maret 2007.

Sunday, February 15, 2009

Tamasya ke Dago Pakar

Akhir Nya Hari Yang Di Tunggu Telah Tiba Dan Semua Anak-Anak Udah Pada Ngumpul DI Sebuah Warnet Untuk Pergi Tamasya Ke Dago Pakar Namun Sebelum Keberangkatan Ke Sana Hujan Mulai Turun Tetapi Kami Semua Bertekad Untuk Pergi Meskipun Keadaan Lagi Hujan.

Namun Setelah Keberangkatan Kami Ternyata Dalam Perjalanan Cuacan Mendukung Kami Dan Hujan Pun Tak Tampak Turun Begitu Deras Seperti Ombak Yang Tertiup Sang Angin.

Di Dalam Perjalanan Kami Sangat Gembira Karna Akhir Nya Jadi Ke Dago Pakar,Dengan Hati Yang Senang Ternyata Ada kendala Sedikit Tetapi Tak Pernah Kami Hiraukan.

Akhir Nya Kami Tiba Di Pintu Gerbang Menuju Dago Pakar Akan Tetapi Yang Lain Ingin Masuk Di Gerbang Yang Kedua Dan Kami Pun Mengiyakan.

Asyik AKhir Nya Kaki Ini Menginjak Nya Untuk Yang Pertama Kali Nya Bareng Sama Teman-Teman Meskipun Di Antara Nya Ada Yang Ga Bisa.

Untuk Yang Tidak Bisa Ikut Di Harapkan Bulan Depan Ikut Yah Karna Mau Kapan Lagi Kita Bersama-Sama Berkumpul Menjalin Kekeluargaan.

Akhir Nya Kami Pun Kembali Untuk Pulang Akan Tetapi Di Tengah Perjalanan Ada Yang Usul Pergi Ke Puncl;ut Untuk Sekedar Beristirahat Dan Mengisi Perut Yang Sudah Lapar Dan Haus.

Tiba Di Punclut Kami Pun Duduk Santai Sambil Menunggu Pesanan Yang Telah kami Pesan.Setelah Menunggu Beberapa Waktu Akhir Nya Pesanan Kami Tiba Dan Dengan Semangat Nya Kami Pun Bergegas Menuju Makanan Kami.

Akhir Nya Perut Telah Terisi Rasa Kantuk Yang Menyerang Sungguh Tak Bisa Di Tahankan DI Tambah Semilir Nya Angin Di Sore Hari.

Sambil Liat Kiri Kanan Kami Serasa Ada 2 Orang Wanita Yang Begitu Cantik Dan Kami Pun Trus Memandang Nya Karna Kami Di Buru Waktu Liat Nya Cuman Bentar Dech.

Go To Home.....!

Thanks Buat Teman-Teman Atas Partisipasi Nya Untuk Bertamasya

Mudah-Mudahan Bulan Depan Ada Acara lagi

Friday, February 13, 2009

Menyikapi Hidup

Akhir Nya Hari Yang Di Tunggu-Tunggu Telah Tiba Namun Tidak Ada Perubahan Walaupun Sedikit Masih Tetap Seperti Dulu Namun DI Balik Itu Yang Ada Hanya Hampa Dan Sebuah Harapan Yang Tidak Begitu Jelas keberadaan Nya.

Tapi Itu Semua Tak Ada Guna Nya Apabila Kita Terus Memikirkan Hari Ini Maupun Hari Berikut Nya Yang Terpenting Adalah Bagaimana Kita Menyikapi Hidup Ini Dan Bagaimana Pula Kita Menjalani Kehidupan Kita Dalam Sehari -Hari.

Hanya Dengan Bersabar Dan Terus Berusaha Lah Kita Bisa Mendapatkan Semua Nya Itu Harapan Dan Cita-Cita yang Selama Ini Di Idamkan.

Thursday, February 12, 2009

Untuk Sahabat

Antara Bahagia Dan Sedih Itulah Gambaran Kamu Saat Melihat Dirimu
Disaat Yang Terakhir Kali Melihat Dirimu Terbaring Lemah
Kami Ga bisa Berbuat Apa-Apa Untuk Menolongmu
Hanya Sebuah Doa Yang Bisa Kami Berikan Padamu
Namun Disaat Hembusan Nafas Terakhir Kali Nya
Kami Tidak Ada Di Sisi Mu
Mengurus Dirimu,Memandikanmu,Mensholatkanmu,Mengantarkanmu Sampai Liang Lahat Menanti Mu


Selamat Jalan Kawan Semoga Kamu Disana Mendapatkan Tempat Yang Layak Di Sisinya

Hari Valentine

Hari Yang Begitu Di Tunggu Oleh Semua Orang Dari Banyak Kalangan maupun Diberbagai Negara Begitu Antusias Menanti Akan Datang Nya Hari yang Begitu Spesial Dan Dirayakan Setahun Sekali DI Bulan Februari Tepat Nya Pada Tanggal 14 .

Menyiapkan kado buat seseorang yang paling spesial di hati kalian….
kakak, adik, saudara, sahabat, pacar, tetangga, ayah, ibu, atau siapapun orang terdekat yang paling kalian sayangi.

Tapi Apakah Berlaku Buat Bagi Kaum Muslim?Banyak Yang Pro Dan Kontra Tapi Semua Nya Itu Kembali Lagi Pada Diri Kita Sendiri.

Toh Hari kasih Sayang Bukan Sekedar Pada Tanggal 14 Saja Tetapi Sehari-Hari Selalu Ada.



Wednesday, February 11, 2009

Perasaan

Cinta Tidak Pernah Mengenal Akan Perbedaan Nya Itu Sendiri
Melainkan Cinta Bisa Mempersatukan Dua Orang Yang Berbeda
Namun Tujuan Nya Sama Yaitu Kebahagian Dan Kehangatan Dalam Hidup
Cinta Sejati Akan Selalu Menjaga Dan Menyayangi Pasangan Nya Sampai Akhir Hayat Nya

Bila Satu Pasangan Yang Lagi Terluka
Dia Akan Begitu Sakit Mendengar Nya
Dan Bersedih Akan Nya

Namun Mereka Harus Berpisah Karena Ada Dinding Pemisah Yang Tak Bisa Di Lalui Nya
Akan Kah Cinta Sejati Meluluhkan DInding Tersebut?
Dan Apakah Cinta Sejati Akan Selalu Menyinari

Suara Hati

Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun tidak dapat mendinginkan
Hatiku yang kau hangatkan


Terasa tercabarnya kelakianku ini
Dengan sikapmu menentanglah
Aku ini insan kekurangan
Senangnya kau mainkan...


Sebagian Lagu Ini Mengingatkan Akan Cinta Ku ini Yang Tak Akan Pernah Aku Lupakan Sampai Akhir Hayat Menjemput Ku Yang Senantiasa Mengelilingi Kehidupan ku,Tak Ayal bagi Ku Untuk Menghindarnya Maupun Lari Dari Nya.


Dalam Kepedihan CInta Ini.


Meskipun Hati Ini Terluka Ku Berharap Bisa Bertemu Untuk Terakhir Kali Nya Menatap Wajah Nya Da

Segenggam Cinta

Kasih Ku Yang Jauh Disana Maafkanlah Diri Ini
Yang Tak Bisa Memberikan Cinta Seutuhnya
Bukannya Aku Tak Mau Nerima Cinta Suci Ini
Tapi Keadaanlah Yang Tak Bisa Menyatukan Kita
Mungkin Suatu Saat Nanti Kita Bisa Merajut Cinta Ini
Hanya Waktu Yang Bisa Menjawab Semuanya

Tuesday, February 10, 2009

Cinta

Cinta dalam kehidupan sehari-hari itu pasti ada dan selalu ada untuk selama nya dan tak akan pernah bisa hilang dalam kehidupan kita sehari-hari.Cinta bisa tumbuh dengan seiring nya waktu berlalu dan tak akan mungkin di pungkiri nya.

Terkadang cinta bisa membuat hati ini bisa tenang,nyaman,bahagia dan terkadang cinta itu sendiri bisa membuat kita sakit,sedih,terluka.pilu.

Saya pun merasakan cinta walaupun hanya sesaat namun bisa membuat diri ini terbuainya,namun bagaimana kita menyikapi cinta itu sendiri

Menurut saya cinta itu adalah sesuatu yang sakral yang sebaiknya tidak bermain-main dengannya. Bermain cinta memang menyenangkan bagi sebagian orang. Akan tetapi dampak buruk atau efek yang dapat ditimbulkan bagi orang yang cintanya dimainkan akan sangat tidak menyenangkan.

Untuk itulah maka hargai cinta dan hormati cinta agar kita maupun orang lain di sekitar kita tidak terluka karena cinta

Hidup Tidak Selama Nya Begini

Mungkin kita tidak akan menyadari akan arti kehidupan yang seutuh nya,manusia di ciptakan untuk membuat bumi ini senantiasa lebih berarti.Terkadang kita sering lupa akan kehidupan kita di bumi dan sering kita melakukan kesalahan-kesalahan yang tanpa kita sadari.
Padahal kita juga tahu setiap makhluk yang ada di bumi di berikan akal sehat oleh sang pencipta Nya,